Sunday, December 19, 2010
Thursday, December 09, 2010
UTAMAKAN ISTRI MUDA UPDATE
Akhirnya karena menunggu tanggapan dari Seno Gumira A, maka buku ini akhirnya akan dirilis nasional 4 Januari dan akan Launching Minggu 9 Januari, Kedai (jl.benda raya no.89), dihibur oleh artis sendu kawakan ibu kota Harlan Boer, Acum, Iman Fattah, Ade Paloh, Mian Tiara
Sedikit mengenai buku & comment dari temen2 gw...unedit version....
Kita pasti sering melihat banyak slogan truk yang dapat
membuat kita tersenyum. Dari ‘1/3 reng’, ‘Kutunggu Jandamu’,
‘Doa Ibu’, ‘Janda seperti Perawan’, atau masih banyak slogan aneh
yang bisa membuat kita berpikir liar, setidaknya menghibur
di tengah macet.
Jika bagi ‘orang besaran, berpendidikan, dan orang kota’ biasa
mendapat quote dari para pengusaha, filsuf, sastrawan dan terinspirasi
menjalani kehidupan dari quote tersebut,
maka kali ini saya sebagai salah satu orang kota sangat tertarik untuk
memutuskan mengambil ‘slogan jalanan’ sebagai inspirasi dalam
saya berkarya. Yang tentu saja hal tersebut beralasan kuat.
Saya menemukan kehidupan yang dapat mencerminkan
slogan jalanan itu di kehidupan para ‘orang besaran, berpendidikan,
dan orang kota’.
Karya kumpulan cerpen dan puisi ini merupakan gabungan
antara fantasi dan kumpulan cerita orang - orang.
Saya hanya berusaha menggambarkan perasaan dan pemikiran para kelompok orang yang terkait dalam situasi judul buku ini.
"I love the way she delivers it, not pretentious at all.
Amazingly witty and charming. Absurd? Yes!!".
Sigi Wimala, Model & Aktris
Hahahaha...sebuah tulisan dgn kejujuran dari seorang seniman wanita yang cukup ngehe gara - gara keseringan di belakang sebuah truk,
tapi cihuy banget membaca tulisan yg berisi kata - kata
mulai dari "dada montok menyembul" sampai
“terbahak – bahak di tengah riak tangan berkerak”
Sungguh sebuah karya yg Madungplas lah pokoknya!;))
Vincent Rompies, Aktor & Musisi Handal
Monday, September 13, 2010
PINKGIRLGOWILD FROM 2005 - NOW
Saya tergolong orang yang fleksibel pada saat memasuki sebuah komunitas. Entah itu di musik ataupun di komunitas 'Street Art' yang coba saya masuki lewat Suzuka di tahun 2005 (well masih baby ya baru 5 tahun,hahaha!)
Saat itu saya bekerjasama dengan banyak seniman dari kalangan 'Street Art' (Street Art bukan hanya graffiti saja)untuk memodifikasi Suzuka saya. Menyenangkan, dan saya mengenal mereka hanya kulitnya saja.
Setelah itu saya mengadakan ataupun mengikuti pameran - pameran yang berbau 'urban art' atau 'street art', tapi pada akhirnya saya menemukan satu kesimpulan. Saya tidak puas dengan hanya jawaban sekedar 'Bagus' ataupun 'Selamat' ya di pembukaan pameran. Teman - teman saya terlalu baik hati untuk 'Tidak memberikan kritik membangun' (kebanyakan pameran yang saya ikuti serta laksanakan dari 2005 - 2008 itu tanpa kuratorial, atau memang di dalam atau antar komunitas saja).Padahal untuk 'naik kelas' dalam berkarya, kita membutuhkan orang luar untuk bercermin dan berpikir kembali. Ada juga yang 'Straight to the point' di awal memberikan kritikan dan pertanyaan yang menentang, tapi setahun dua tahun setelah kritik itu beliau mengadakan atau melakukan hal yang sama tentu saja dengan polesan agar tidak sama. Buat saya mengecewakan, karena berarti ini agak berasa hipokrit ya!
Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan - jalan, keluar Jakarta untuk melihat - lihat serta meminta masukan tentang karya saya dari banyak orang - orang yang saya segani (yang ternyata bukan hanya saya saja yang segan, tapi se-Indonesia atau malah internasional).
Saya merasa sangat beruntung bisa mendapat masukan, ajaran'keras'yang membuat saya memutar otak untuk mencoba, berlatih, berpikir lagi tentang banyak hal.
Di Febuari 2010. Saya beranikan diri tanpa adanya kurator untuk berpameran solo di dua kota. Di Jakarta (Fashion First, Senayan City) dan di Surabaya (CCCL). Hingga kini saya ketagihan untuk berpameran, memasuki wilayah - wilayah yang tidak saya ketahui kode etiknya ataupun pengunjungnya dalam rangka ingin bercermin agar saya bisa naik kelas dalam berkarya. Tentu saja selama lima tahun ini, saya sangat berusaha untuk berdiskusi dengan banyak orang, mencari ruang yang tepat, mencari kurator yang 'sreg' supaya akhirnya saya bisa mengerti untuk masuk ke wilayah - wilayah di luar kekuasaan saya itu.
Salah satu partner kritikus tetap saya adalah suami saya sendiri Tutu. Kami saling mempengaruhi baik dalam ide konsep membuat karya, teknik, layout pemasangan, kurator dari pameran kami, hingga berbagi semangat walaupun kami berdua datang dari wilayah yang berbeda. Saya mengacungkan jempol untuk semangatnya untuk berani mencoba segala sesuatu tanpa takut salah, serta latihan terus agar berkembang.
Bagi saya pada akhirnya adalah: Jika saya ingin maju dan berkembang untuk melakukan segala sesuatu, jangan takut untuk keluar dari zona nyaman teman - teman saya, demi mendapatkan jawaban yang jujur tanpa harus dimasukan ke dalam hati, tapi kita juga harus berprinsip tentang apa yang kita mau serta ingin kemana, dan juga harus latihan terus.
Many thx for Ibu Meela Jaarsma (Cemeti), Bambang Toko (Ygy), Tutu, Agung Frigi2
Monday, September 06, 2010
LATE POSTING:: TIKA & THE DISSIDENTS CONCERT ON YOGYAKARTA
Saturday, September 04, 2010
GIRLS, GIRLS, GIRLS
Sunday, July 11, 2010
"KABAR BURUK" / "BAD NEWS" MY NEW ARTWORK FOR POSKAART PROJECT
Wednesday, June 30, 2010
PROPAGANDA POSTER EXHIBITION
Thursday, June 03, 2010
Sunday, May 30, 2010
5 Years
"5 Years: 2005 - 2010"
Kira - kira akhir tahun 2009, saya sempet ngobrol sm 2 temen baik yg memang mempunyai segudang kewajiban, dan dalam perjalanan di taksi untuk menonton sebuah band glam rock baru & cukup menggegerkan . Salah satu kesamaan kita bertiga adalah: kita sama2 peduli tentang penulisan, dunia musik, serta dunia visual yang ada di sekitar kita.
Pembicaraan inilah yang membuat saya mengukuhkan(walaupun dari dulu saya sadari), bahwa sekarang ini sudah ga bisa hidup hanya dengan 1 jenis pekerjaan di Jakarta ini. Kota ini terlalu bobrok & terlalu 'menghisap'saripati seseorang.
Kalau dulu saya bisa mati2an mencari & melakukan pekerjaan yang saya sukai, sekarang pekerjaan itu ternyata yang menyiksa saya sehingga akhirnya saya harus 'berhati dingin' hanya ingin mengambil uangnya untuk hidup dan menjalankan hal lain yang saya sukai supaya BALANCE.......bukan hanya bagi diri saya aja tapi ternyata untuk bisa memberikan sesuatu bagi kota yang bobrok ini.
Salah satu hal yang saya lakukan agar saya bisa sedikit lebih BALANCE adalah dengan BERKARYA (MENGGAMBAR + MENULIS). Ternyata 'MENGGAMBAR yang saya lakukan iseng waktu itu dengan tanpa mengharapkan apa - apa hanya untuk 'seneng - seneng'sendiri ternyata dapat memberikan sebuah proses bagi pribadi saya.
Saya juga pernah punya teman dekat di dunia musik yang pada saat dia pulang dari luar negeri, dia suka berkomentar,"Indonesia nggak bisa ngertiin karya gue, elo sih enak, banyak temen di Indo!". Buat saya, waktu itu saya cuma bisa balas berteriak,"Gw cuma ngerjain yang gw suka dengan sebaik - baiknya dan sekeras- kerasnya, gw nggak harepin bisa punya banyak temen dan banyak uang, karena ini Indonesia." Akhirnya kini dia juga sudah bisa merasakan hasil dari konsistensi & kecintaannya untuk mengerjakan musik - musiknya.
Buat saya, setelah 5 tahun saya jalankan 'MENGGAMBAR' saya, ternyata saya bisa merasakan kembali 'passion','thrill', 'mampus', 'happiness','sadness' - nya dalam berproses untuk mengerjakan sesuatu yang saya suka 'setengah mati', dan mau berkorban untuk bisa menghasilkan yang maksimal bukan cuma bagi diri saya, tapi bisa meng-inspirasi-kan orang lain.
I LOVE TO DRAW!!!
Hehehe....udah lama ga nulis, berasa agak norak ya......
Saturday, May 01, 2010
Sunday, February 07, 2010
COUNT DOWN: 9th FEB on CCCL Surabaya
Subscribe to:
Posts (Atom)